Senin, 05 November 2012

Jenis Softlens


Perhatikan!!
Saat ini menggunakan softlens merupakan hal yang biasa. Penggunaan softlens dapat menggantikan fungsi kacamata dan mata terlihat lebih gaya. Untuk mendapatkan softlens pun tidak dibutuhkan usaha yang besar. Rata-rata optik menyediakan softlens dari berbagai merek dengan model yang bermacam-macam. Dari softlens bening sampai softlens yang terdiri dari 4 warna pun ada. Harga yang ditawarkan beraneka, ada yang lumayan murah ada juga yang cukup menguras kantong. 

Namun karena minimnya pengetahuan orang tentang softlens, seringkali orang-orang, terutama wanita, memilih softlens karena warnanya yang menarik atau juga karena harganya yang murah tanpa terlalu memikirkan kualitas. Oleh karena itu, di tulisan saya kali ini saya akan membahas softlens secara singkat.

Dari sejarah pertama kalinya ditemukan contact lens sampai berkembang hingga kini menjadi softlens membawa banyak sisi positif kepada orang-orang yang memerlukan koreksi pada penglihatannya. Keuntungan yang didapat cukup banyak, di antaranya adalah fungsi kosmetik di mana orang tidak perlu menggunakan kacamata. Kelebihan penggunaan softlens dibandingkan dengan contact lens biasa adalah dengan softlens dengan kontur yang elastis dapat langsung menyesuaikan dengan kontur pada kornea, dan juga saat ini softlens mempunyai bermacam warna sehingga dapat memberikan fungsi estetis yang lebih dibandingkan dengan contact lens biasa. 
Bagaimana memilih softlens yang baik?
Untuk mendapatkan softlens yang bisa fit secara ideal pada mata, sebenarnya ada 3 parameter yang akan memberi ruang pilih kepada calon pemakai softlens, yaitu Base Curve, kadar air, dan diameter. Nilai ketiga parameter itu biasanya bisa dilihat di kotak kemasan soflens. 

Softlens dibuat dari bahan polymer yang hydrofilic atau dapat mengandung air, bukan bahan aslinya yang mengandung air. Itu berarti bahwa soflen tersebut memiliki pori-pori yang akan menyerap cairan dari tempat di mana dia diletakkan. Bisa dibilang sifatnya seperti spon/busa. Dengan demikian, soflen yang diinformasikan memiliki kadar air lebih tinggi, tentunya memiliki pori-pori yang akan menyerap cairan lebih banyak dari pada soflen berkadar air lebih rendah. Jadi, jika soflen tersebut diletakkan di mata pemakai, soflen berkadar air lebih tinggi akan menyerap air mata lebih banyak dari pada soflen berkadar air rendah

Dalam pemilihan softlens harus diperhatikan. "Bukan hanya kebersihannya yang harus dijaga, namun juga harus bisa memilih softlens sesuai dengan jenis dan bahan yang digunakan. Jangan memilih soft lens yang kedap dengan udara atau dengan kata lain udara menjadi terhalang masuk ke dalam kornea Anda.

Untuk mempermudah pemahaman penjelasan, anda dapat mencoba ini. Sediakan sebidang kaca apa saja. Boleh gunakan cermin anda. Sediakan juga 1 potongan kecil (1 cm2 cukup) kertas buram dan 1 potongan kecil kertas glossy (atau jenis kertas lain yang lebih tinggi densitasnya). Untuk mendapatkan efek yang lebih tinggi perbedaanya, potongan kertas glossy bisa diganti dengan potongan plastik. Basahi kaca dengan air, taruh ke dua potongan kertas tadi ke atas kaca yang basah tersebut. Sekarang, coba geserkan masing-masing potongan kertas tersebut bergantian. Mana yang lebih mudah digeser?

Ternyata, potongan kertas glossy (atau plastik) yang kemampuannya menyerap cairan lebih sedikit dari pada kertas buram, lebih mudah bergeser dari pada potongan kertas buram. Yang demikian itu berlaku juga pada soflen. Jika dipakai pada mata yang sama, soflen yang berkadar air lebih rendah akan lebih mudah bergerak/bergeser dari pada yang berkadar air lebih tinggi. Artinya, soflen berkadar air lebih rendah kondisinya akan lebih longgar dari pada yang berkadar air lebih tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar